Thursday, November 24, 2011

MANUSIA DAN KEADILAN


  • Keadilan
Kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrim yang terlalu banyak terlalu sedikit(aristoteles). Orang yang dapat mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal(plato). Memproyeksikan keadilan pada pemerintahan(socrates). Keadilan setiap orang masing-masing telah melaksanakan kewajibannya(kong hu chu). Pengakuan dan perlakuan seimbang antara kewajiban dan hak.
Keadaan dimana setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan menjalankan kewjibannya.

1.      Keadilan Sosial
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
(sila ke-5 dalam pancasila)

perwujudannya
1. Perbuatan luhur yang kekeluargaan
2. Sikap adil terhadap sesama
3. Memberi pertolongan
4. menghargai

Asas terciptanya keadilan
1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok
2. Pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan
3. Pemerataan pembagian pendapatan
4. Pemerataan kesempatan kerja
5. Pemerataan kesempatan berusaha
6. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan
7. Pemerataan penyebaran pembangunan
8. Pemerataan memperoleh keadilan

2.      Macam-Macam Keadilan
Keadilan legal atau moral
Keadilan dan hukum merupakan subtansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuan.
Keadilan distributive
Keadilan akan terlaksana bila hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan yang tidak sama diperlakukan tidak sama.
Keadilan komutatif
Keadilan bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat.


  • Kejujuran
Apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya, dan sesuai dengan kenyataan yang ada. Kesadaran moral adalah kesadaran tentang diri sendiri berhadapan dengan hal-hal baik dan buruk.

  • Kebenaran
Kebenaran adalah kenyataan yang benar-benar terjadi. Pernyatan ini pasti, dan tidak dapat dipungkiri lagi. Kita manusia selalu ingin tahu kebenaran, karena hanya kebenaranlah yang bisa memuaskan rasa ingin tahu kita, dengan kata lain  tujuan pengetahuan ialah mengetahui kebenaran. Tujuan ilmu juga mencapai kebenaran, dengan kata lain, dalam ilmu kita manusia  ingin memperoleh pengetahuann yang benar, karena ilmu merupakan pengetahuan yang sistematis, maka pengetahuan yang diituju ilmu adalah pengetahuan ilmiah.
Kita manusia bukan hanya sekedar ingin tahu, tetapi ingin mengetahu kebenaran. Kita juga selalu ingin memiliki pengetahuan yang benar. Kebenaran ialah persesuaian antara pengetahuan dan obyeknya. Pengetahuan yang benar adalah pengetahuan yang sesuai dengan obyeknya.


  • Kecurangan
Apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nurani.

Faktor orang melakukan curang
1. Faktor ekonomi
2. Faktor kebudayaan
3. Faktor peradaban
4. Faktor teknik

  • Pembalasan
Suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat pembalasan yang bersahabat. Sebailknya pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula. 

Resensi:
http://newarr.weebly.com/uploads/5/3/3/6/5336039/ibd_7.pdf
http://juprimalino.blogspot.com/2011/06/pengertian-kebenaran-jenis-dan.html

MANUSIA DAN PENDERITAAN

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
 Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat - tingkat, ada yang berat ada jjuga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat - tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan "risiko" hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang - kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pada umumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang diberikanNya?. Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi sebagai  pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui membaca koran tentang terjadinya penderitaan. Kepada manusia sebagai homo religius Tuhan telah memberikannya banyak kelebihan dibandingkan dengan makhluk ciptaannya yang lain, tetapi mampukah manusia mengendalikan diri untuk melupakannya ? Bagi manusia  yang tebal imannya musibah yang dialaminya akan cepat dapat menyadarkan dirinya untuk bertobat kepadaNya dan bersikap pasrah akan nasib yang ditentukan Tuhan atas dirinya. Kepasrahan karena yakin bahwa kekuasaan Tuhan memang jauh lebih besar dari dirinya, akan membuat manusia merasa dirinya kecil dan menerima takdir. Dalam kepasrahan demikianlah akan diperoleh suatu kedamaian dalam hatinya, sehingga secara berangsur akan berkurang penderitaan yang dialaminya, untuk akhirnya masih dapat bersyukur  bahwa Tuhan tidak memberikan cobaan yang lebih berat dari yang dialaminya.

Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan.  
Siksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan.
Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada saat tidak menentukan pilihan mana yang akan diambil. Misalnya pada suatu saat apakah seseorang yang bimbang itu pergi atau tidak, siapakah dari kawannya yang akan dijadikan pacar tetapnya. Akibat dari kebimbangan seseorangberada dalanm keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. Bagi orang yang lemah berpikirnya, masalah kebimbangan akan lama dialami, sehingga siksaan itu berkepanjangan. Tetapi bagi orang yang kuat berpikirnya ia akn cepat mengambil suatu keputusan, sehingga kebimbangab akan cepat dapat diatasi.
Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai. Kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh petapa atau biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi. Tempat mereka memang sepi tetapi hati mereka tidak sepi. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dialami oleh seseorang.
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan  seseorang mengalami siksaan batin, Bila rasa itu dibasar-besarkan  yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia ringan seperti 5takut pada tikus, ular, serangga dan lain sebagainya. Tetapi pada sementara orang ketakutan itu sedemikian hebatnya sehingga sangat mengganggu. Seperti pada kesepian, ketakutan dapat juga timbul atau dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis. 
                                                                                                                                                                                                                                                                                     

      Rasa Sakit
 1. Sakit Merupakan Sunnatullah
Sakit merupakan keadaan yang senantiasa dialami oleh hampir semua manusia. Dengan merasa sakit, manusia tahu dan sadar akan pentingnya keadaan sehat. Sehingga ia mau mensyukuri nikmat sehat tersebut. Keadaan sakit merupakan sunnatiallh yang mengikuti hukum sebab-sebab dari Allah SWT. Misalnya cacat lahir, penyakit infeksi dan lain sebagainya.
2. Sakit Merupakan Ujian
Hadis Riwayat HR. Ibnu Majah dan Turmudzi
“Sesungguhnya bila Allah SWT. mencintai suatu kaum, dicoba-Nya dengan berbagai cobaan. Dan barang siapa yang tidak ridhla, maka mereka akan memperoleh murka Allah SWT”.
3. Sakit Sebagi Penebus Dosa
Hadis Riwayat HR. Muslim
“Tidak ada satu musibah yang menimpa seseorang mukmin walaupun hanya tertusuk duri atau lebih dari itu, kecuali Allah tingkatkan derajadnya dan dihapuskan dosanya”.
4. Sakit Sebagi Peringatan
Misalnya ketika manusia dalam hidupnya sudah menyimpang dan sudah keluar dari ajaran agama, sehingga Allah SWT menurunkan sebuah penyakit untuk menyadarkannya dan supaya kembali kepada jalan yang lurus.
5. Sakit Sebagi Azab
Contohnya ketika sebuah masyarakat yang banyak melakukan kezaliman yang sangat berlunta-lunta, sehingga pada dusun atau negara tersebut di beri sebuah azab, seperti adanya wabah penyakit yang sulit penyembuhannya.
6 Upaya Penyembuha
a. Allah SWT yang menentukan kesembuhan
b Manusia wajib untuk berikhtiar seperti pengobatan, perewatan dan lain-lain.


 Sumber-Sumber penderitaan dibagi menjadi 2, yaitu:

           Sumber-Sumber Penderitaan yang Dapat Kita Pahami
  • Penderitaan yang Disebabkan oleh Dosa
  • Penderitaan yang Disebabkan oleh Kesalahan Perseorangan
  • Penderitaan yang disebabkan oleh Kesalahan Bersama
  • Penderitaan Bersama
  • Penderitaan yang Disebabkan oleh Musuh-musuh Kita
  • Penderitaan yang Disebabkan oleh Kesalahan-Kesalahan
          Sumber-Sumber Penderitaan Yanng Tidak Kita Pahami
  • Peruntungan atau Nasip
  • Kecelakaan-Kecelakaan
  • Takdir Allah 

Upaya-upaya menghindarkan penderitaan
upaya-upaya positif dalam mencegah timbulnya penderitaan adalah dengan cara memperbaiki atau mempertahankan hubungan baik kita, baik itu hubungan manusia dengan dirinya, dengan sesama, dengan Tuhan, maupun alam. Dengan memperbaiki hubungan kita seperti penjelasan diatas tentunya penderitaan sedikitnya akan jarang hadir atau bahkan tidak akan datang menghampiri kita.
Memperbaiki hubungan dengan diri sendiri dengan cara melakukan segala aktivitas yang positif dan baik, lebih peduli terhadap kesehatan tubuh, kebersihan, dan menjaga pola makan agar tarhindar dari segala penyakit. Memenuhi kebutuhan sosia, jasmanil dan rohani agar jiwa sehat dan jauh dari kekalutan dan ketakutan yang menyebabkan timbulnya penderitaan.
Menjaga hubungan baik dengan Tuhan dengan cara bertaubat kembali kepeda ajaran-Nya serta menjalankan segala yang diperintahkan-Nya dengan sungguh-sungguh dan menjauhi segala yang menjadi larangan-larangan-Nya. Mengingat Tuhan disetiap aktivitasnya sehingga tubuh serta jiwa selalu diberikan ketenangan. Dalam kitab suci agama Islam (Al-Qur’an) dikatakan bahwa “Hanya dengan mengingat Tuhan (Allah), maka hati ini akan menjadi tenang”. Dengan mengingat Tuhan tentunya kita akan jauh dari penderitaan juga tidak akan menimbulkan penderitaan pada orang lain pula.
Menjaga hubungan baik dengan sesama dapat kita terapkan dengan cara meningkatkan toleransi kita kepada orang lain, saling tolong menolong dengan sesama, berperilaku dan beretika yang baik dihadapan sesama, menjaga hubungan sosial dengan baik sehingga jauh dari fitnah dan perselisihan, menghargai hak-hak orang lain serta melakukan tanggung jawabn dengan baik dan bersungguh-sungguh. Dengan adanya hubungan yang baik antar sesama tentu akan menjadikan lingkungan kita menjadi damai, aman, nyaman, dan tentram, sehingga terciptalah lingkungan yang seimbang.
 Terakhir, untuk mencegah timbulnya penderitaan manusia selain dengan menjaga hubungan baik antara manusia dengan dirinya sendiri, dengan tuhan, dan jyga dengan sesama, manusia juga harus menjaga hubungan baiknya dengan alam, karena alam dicipta Tuhan bukan untuk dirusak atau disia-siakan melainkan untuk dikelola dan dipelihara oleh manusia untuk kelangsungan hidupnya. Alam akan memberikan kebaikan apabila ia dirawat dengan kebaikan juga akan memberikan dan menimbulkan bencana apabila diperlakukan buruk oleh manusia. Adapun cara kita menjaga hubungan baik dengan alam ialah dengan cara diantaranya: tidak membuang sampah sembarangan, mencegah terjadinya perburuan liar dan pengambilan hasil alam secara berlebihan, mencegah penggundulan hutan, serta melakukan reboisassi/penghijauan secara rutin dan lain sebagainya.


Resensi:
http://www.gandummas.com/product_info.php?products_id=747&osCsid=a8d8c62dc2db2f69a9409344762da353
http://putri-aja.blogspot.com/2011/11/manusia-dan-penderitaan.html
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab6 manusia_dan_penderitaan.pdf





Thursday, November 17, 2011

CONTOH KARYA SENI YANG BERKAITAN CINTA KASIH

Contoh Cerpen

Cinta Kasih Terpendam




Cerpen: Singgih Swasono
September 2011, satu minggu selepas lebaran aku datang ke kotaini, setelah lima tahun aku tinggalkan jejak tapak di suatu desa di kaki lereng Gunung Slamet. Ternyata disanaaku temukan jejak tapak kau saat berjihad seorang diri mempertahankan harga diri dari kebiadaban tiga manusia bernafsu bejad. Dalam mempertahankan kesucian diri kau kembali pada pangkuan Illahi.
…………………………..
Di hari pertama, selepas meeting yang melelahkan. Malam itu aku melangkah keluar dari lobby hotel mengarah ke samping belakang, ke caffe taman, menikmati malam pertama di kotaini setelah lima tahun aku tinggalkan. Aku bisa datang lagi ke kotaini, ada tugas kerja. Kesempatan diwaktu sela untuk membuka kembali kenangan yang akan kugali. Aku berencana, besok siang menjelang sore ingin menyambangi desa Limpakuwus, setelah tugas selesai.
Sambil berjalan ke samping hotel ke arah tenda payung bundar di bawah pohon besar, saat mendekat aku terkejut menyaksikan sosok perempuan berbaju putih duduk sendirian di bawah remang lampu. Ia seperti sedang menunggu seseorang.
Wajah sosok itu sepertinya tidak asing bagiku. Ingatanku melayang ke masa lima tahun lalu. Kenangan akan keramahan dan kecantikan gadis kembang desa. Sering aku terbawa dan menghadirkannya dalam mimpi. Satu wajah eksotis. Tapi entah di mana dia sekarang?
Dalam keraguan ingin menegur ketika melewati sisi tempat ia duduk, terdengar suara yang tak kulupakan memanggil “Mas.., masih ingat sama aku, apa kabar lama sekali tak bertemu, kapan datang?”, Keremangan malam menghadirkan perempuan dengan wajah eksotik berambut panjang hingga sepinggang.
“Ita…kamukah itu…apa kabar? Ya lama sekali. Aku baru tadi pagi chek in di hotel ini. Ada meeting” jawabku kaget dengan rasa jantung berdegub keras sambil mengulurkan tangan. Terasa dingin digenggamanku. Aku menatap langit biru menghampar, beribu bintang tanpa bulan. Kulepaskan jabatan tangannya, melangkah mengarah ke kursi didepannya.
Aku duduk mengeluarkan rokok dan menyalakan lilin di tengah meja budar. Kutatap mata bening dalam helaan napas panjang, kulihat kau hanya mengangguk, menatap sahdu disaat nyala api pada lilin di tengah malam bergoyang. Desah nafas panjang semerbak harum terpancar darimu. Bunga mawar merah dalam pot kecil menemani duduk disebuah café.
kulihat pelayan caffe lewat, aku panggil, pesan kopi, lemon tea dan makanan kecil. Sesaat pelayan kafe pergi aku tatap matamu penuh tanda Tanya. Hanya saling pandang dalam kebisuan malam yang dingin samar tercium wewangi bunga melati “Ita…sedang menunggu siapa? sudah lama kau disini? Boleh tahu dengan siapa?” pertanyaan dengan berbagai lintasan piker. Ya…tidak menyangka dan menduga akan bertemu gadis eksotis duduk sendiri di sini.
Pikiranku melayang mengingatkan gadis manis kembang desa di lereng gunung Slamet. Teringat aku waktu kuliah kerja nyata. Dia anak kedua dari tiga bersaudara. Anak Kades. Saat itu dia kelas dua SMA. Setiap Jumat dan Minggu sore mengaji di Musholla samping rumah pos KKN bersama-sama gadis-gadis kampong lainnya. Aku sering curi-curi pandang melihat wajahmu dibalik kerudung.
Kenapa sekarang di sini, sedang apa, dengan siapa? Beribu tanda tanya berkecamuk dalam pikiranku?
“Ita di sini sendiri. Mas sedang apa disini” tanyanya sambil memainkan gelas lemon tea, mengagetkan lamunan dan menyadarkan akan tatapan kerinduan padanya yang telah sekian tahun hilang dimakan perjalanan waktu.
Tergagap aku menjawabnya “aku…eh, aku menemani rekanan dariJakarta, itu mereka ada di dalam lagi dugem”
Aah teguran itu. Aku ingat terus saat aku menunggu kamu pulang sekolah lewat jembatan. Kamu menegur aku “mas, sedang apa di sini?” demikian selalu tanyamu. Pertanyaan yang membuat aku salah tingkah walau jujur sebenarnya memang sengaja menanti dirimu. Mencari-cari alasan dengan nada gagap. Engkau tersenyum menanggapi jawabanku. Sebagai pelarian dari gelisah, amta memandang ke bawah, melihat orang-orang yang tengah mencari ikan.
Sekarang kamu hadir disini berpakaian serba putih, baju lengan panjang, terlihat jari lentikmu dan wajah yang tak pernah aku lupakan: wajah eksotis. Tapi kenapa ada di sini? Lamunanku terhenti saat pelayan caffe mengantar kopi dan penganan kecil datang.
“Apa kabar ibu-bapak di kampung? Sehat?” pertanyaan terlontar sambil mengambil cangkir kopi, mencairkan kebekuan, mencoba mengalirkan percakapan tentang masa-masa tinggal di desa.
Aku ceritakan tentang diriku. Setelah lulus kuliah langsung bekerja. Kusampaikan keinginanku mencari gadis pendamping dari desa. Sedikit pertanyaan pancingan “Ita masih ingat saat berdiri disamping jembatan sungai itu, sambil senyum dan melambaikan tangan, saat aku pulang berombongan selesai KKN, aku menyesal tidak menemuimu saat itu untuk pamitan, gadis itu sekarang kuliah dimana sekarang oya…masih sendiri tidak yaa…?” candaku ragu.
Kulihat Ita menunduk dengan raut wajah tanpa ekspresi. Hanya gelengan kecil dan senyum sebagai jawabannya. Ia tertawa kecil. Terdengar menghanyutkan menyimpan misteri.
“Boleh aku tahu no hp Ita…?” tanyaku sambil memandang bibir yang basah tanpa lapisan lisptik.
“Tidak ada. HP sudah hilang,” jawabnya singkat.
Aku melanjutkan cerita. Tentang keinginan dan penyesalan keinginan bersilahturahim yang belum bisa terlaksana hingga saat ini. Penyesalan bahwa lantaran HP-ku hilang empat tahun lalu yang menyebabkan seluruh nomor kontak terhapus.
“Mas, dijembatan itu aku …, aku merasakan ah…..ada rasa ketakutan atau entah apa. Sulit aku ungkapkan. Sekarang aku bisa bertemu mas, tenang rasanya…” tanpa meneruskan kalimatnya ia menatapku. Tatapan mata yang membuat hatiku bergetar. Tanpa sadar menggerakkan tanganku memegang tanganya. Kutatap matanya ada butiran halus turun di matamu mengiringi kebisuan malam dengan irama gemerisik dedaunan dan lamat-lamat aroma mewangi bunga melati yang tercium.
“Ya, aku selalu ingat kalau musim kemarau indah sekali airnya jernih. Menakutkan bila musim hujan tiba…boleh tahu kenapa Ita ada disini….?” Helaan nafas menangkap wewangian bunga melati
“Ceritanya panjang mas…” jawabnya sepintas.
Kulihat tatapan matamu merah, langsung kau terpekur menunduk, serasa angin berhenti berhembus dan hawa udara dingin sekali, bulu kudukku berdiri, merinding. Hpku berdering.
Rekanku sudah menunggu di lobby Discoutiq. Aku pamit menemui mereka “Ita, aku tinggal sebentar, ya.  Jangan pergi dulu”
kulihat Ita hanya mengangguk. Saat aku kembali bersama rekananku, kamu sudah tidak ada. Aaku baru tersadar saat itu waktu telah menunjukkan pukul 01.00 Wib. Diluar hanya angin semilir dingin menggoyang dedaunan. Kemana pergimu?
* * *
Aku tidak bisa tidur. Masih tersimpan berbagai pertanyaan dalam hati setelah pertemuan tadi. Masih banyak sekali yang harus aku ketahui. Sebenarnya ingin aku ungkapkan perasaan yang terpendam, tiada kata bisa terucap. Lagi-lagi aku membuang kesempatan saat bertemu dengannya.
Setelah acara perpisahan di Balai Desa selesai kami berombongan pulang. Pada perjalanan mendekati jembatan mengarah ke luar desa. kulihat Ita berdiri disamping jembatan tinggalan jaman Belanda. Ia masih mengenakan seragam sekolahnya. Ia melambaikan tangan. Di bawah jembatan mengalir air yang jernih mengalir diantara batu gunung dan padas keras. Ia tersenyum dan melambaikan tangan.  Aku hanya menatap menyesali tidak sempat pamit. Ingin rasanya saat itu turun dari mobil, tapi aku berpikir kelak pasti ada kesempatan untuk bertemu dengannya lagi. Masihkah dia sendiri? terdengar dering HP nyaring, aku terbangun ah…kenangan terakhir jumpa dengan Ita sering terbawa mimpi hampir tiga tahun ini berjalan.
Rapat dan presentasi dari rekanan siang ini tidak ada yang menarik. Selesai makan siang aku melangkah ke arah caffe di samping belakang hotel. Terbawa oleh rasa penasaran tadi malam, aku menemui pengurus caffe & discoutiq “Mas, boleh tahu tadi malam saya duduk diluar sana dengan seorang perempuan, namanya Laksita panggilannya Ita. Apa dia kerja disini atau ia tamu juga?” kulihat wajah mereka kebingungan mendengar pertanyaanku.
“Maaf mas, tidak ada nama itu yang bekerja di Caffe ini. Coba saja tanya ke bagian Adm. Hotel. Di sana ada nama foto-foto karyawan lengkap, tapi tadi malam saya lihat… coba tanya di sana.” sambil tangannya menunjuk ke arah ruang di dalam Hotel. Aku menuju ke tempat yang ditunjukkannya, bertemu dengan petugas di sana, dan dari foto-foto para karyawan tak kulihat wajah Ita.
Aku kembali ke kamar hotel. Aku merenung serasa tidak percaya bila Ita malam-malam keluar sendiri. Tujuh tahun lalu aku dengar dia akan mewakili lomba tilawatil Al Qur’an tingkat Kabupaten.
Aku putuskan siang menjelang sore ini aku sambangi desanya, mencarter taksi. dalam perjalanan melewati tanah pertanian dan perkebunan masih asri seperti lima tahun yang lalu.
Tak terasa aku telah sampai dekat jembatan besar penghubung desa “Pak…jalannya pelan-pelan diatas jembatan” pintaku pada pak sopir taksi.
Aku perhatikan batu-batu besar dan air jernih mengalir dengan tenangnya di musim kemarau ini. “Subhanallah…” seruku tanpa sadar terlihat keajaiban di bawah sana “Pak berhenti sebentar lihat itu banyak sekali capung beterbangan dibawah sana”
“Mas…biasa di sini kalau musim kemarau banyak sekali capung” jelas sopir taksi.
Aku mendengar tapi tidak mengindahkannya. Rrasa batinku mengatakan ada sesuatu pesan misterius yang susah untuk dijelaskan.
Keindahan sungai ini akan sirna bila musim hujan. Tiba-tiba bisa terdengar suara gemuruh air pekat coklat bergulung dari hilir  bak suara pesawat terbang. Itulah dampak dari penggundulan hutan di atas bukit sana. Atas nama perkebunan, mengatasnamakan kesejahteraan rakyat pinggiran hutan, pohon-pohon di atas bukit dibabat habis. Dampaknya sering terjadi bukit longsor.
Waktu itu cukup sulit aku meyakinkan masyarakat untuk menanam kembali tanaman keras dengan tumpang sari tanaman sayur mayur. Akhirnya aku berhasil juga dan masyarakat mau bergotong royong menanam kembali tanaman keras untuk mengatasi erosi. Sekarang aku lihat bukit lereng gunung Slamet lebih rimbun dan hijau. Aku tersenyum sendiri mengingat tapak tinggalanku di atas sana telah membawa hasil.
“Pak…berhenti didepan sana yaa…rumah pak Kades, stop pak… Ayo Pak,  ikut turun masuk, tidak apa-apa saya hanya silahturahim saja?” pintaku pada Pak sopir taksi.
Kulihat Pak Kades sedang duduk di teras depan bersama para tamu. Setelah uluk salam bersalam-salaman ternyata mereka belum lupa denganku. Sambil berbagi kabar keluarga dan bincang-bincang tentang perkembangan keadaan desa ini, di depanku tersaji berbagai macam makanan kecil. Tidak lupa secangkir kopi.
“Maaf saya mengganggu. Kelihatanya seperti mau ada acara?”
Kulihat Pak Kades menundukkan kepala demikian para tamu/tetangga yang sedang duduk diteras “Nak…apa belum dengar, tiga tahun yang lalu sempat jadi berita Laksita dibunuh diperkosa oleh ….ah lupakan saja”  Pak Kades tidak meneruskan ceritanya.
Aku terbelalak antara percaya dan tidak “maaf Pak saya tidak tahu waktu itu di luar pulau Jawa di pedalaman. Saya tidak pernah mendengar berita itu.” sambil aku mendesah serasa dada sesak
“Benar nak, ceritanya panjang” timpal Bu Kades sambil meneteskan air mata.
Kulihat satu persatu para tetangga saling berebut bicara menguatkan kebenarannya. Mendengar ini rasa raga serasa dilolori sendi-sendinya “Innalillahi wa inna illaihi rojiun”
Aah…jadi? tidak terasa aku meneteskan air mata. Hampir aku bercerita tentang pertemuanku dengan Ita tadi malam pada mereka. Tapi kuurungkan.
Kulihat  bu Kades berdiri “sebentar yaa nak…” aku menggangguk.
Beliau masuk dan keluar membawa kertas. “Nak…malam kejadian kulihat diatas meja belajarnya ada tulisan ini…” Bu Kades sambil menyodorkan selembar kertas, sambungnya “Maaf yaa…nak,  Ibu pernah mimpi bertemu nak Ita menyuruh tulisan ini diserahkan padamu,”
Bu Kades sesegukan kembali lalu pamit masuk kedalam ruang. Kubaca coretan tulisan tangan. Kecamuk beribu ‘rasa’ sesal, sedih, sedikit senyum, tidak menduga, saat kubaca ulang dua, tiga kali…
Apa isi tulisannya, apa hubungannya dengan ini semua, apakah mereka perlu tahu akan pertemuanku dengan Ita tadi malam di caffe hotel, masih berkecamuk dalam pikiranku?
* * *
Kubaca coretan tulisan tangan, kecamuk beribu ‘rasa’ sesal, sedih, saat kubaca ulang dua, tiga kali…, kuputuskan tidak akan menceritakan pertemuan malam itu, biar jadi kenanganku abadi bersama puisi ini akan kubingkai, kupasang di atas meja kerjaku.
___

Cinta Kasih Terpendam

Kelokan air jernih mengalir disela bebatuan, saat kemarau panjang. kuberdiri diatas bebatuan gunung yang keras, hanya lambaian tangan tak berarti mengantar kau pergi tanpa pesan.
Lihat
Capung gunung berwarna merah cerah beterbangan diantara sela ranting semak dan disela bebatuan sungai menukik kedalam jernihnya air, berobah merah. rasa hati hampa mengiring saat kau berjalan pergi semakin jauh, akankah kau kembali disaat di alir air jernih diantara ribuan capung merah berterbangan disela bebatuan dan ranting semak, mengikut alur sungai berkelok menuju hulu, hilang tak kembali…
akhirnya
Cinta kasih ini hanya kupendam dalam hati yang paling dalam, tertanam diantara rimbunan hijau dedaunan pohon hutan di kaki bukit gunung Slamet, tersiram dingin gemericik air gunung. tatapan matamu tertanam dibawah pohon kelapa didepan rumah, senyumu kutaruh dicermin kamarku. akankah cinta kasih ini akan terpendam, saat kau datang kembali?
.
Limpakuwus, September 2008
Untuk seseorang yang telah pergi jauh.
____
“Nak…hari ini genap seribu hari. Tadi pagi pasang batu nisan di kuburan, nanti malam sehabis badha Isya akan diadakan tahlilan” suara Pak Kades membuyarkan resapan makna puisi itu,
“Insya Allah nanti malam saya kesini lagi. Oh, ya, boleh tulisan ini saya simpan, Pak? Sekarang boleh saya menengok makamnya?” tanyaku.
“Silahkan Nak, ayoo…Bapak antar” Pak Kades sambil berdiri. Saat berjalan ke makam beliau bercerita tentang musibah yang menimpa anaknya.
.
”September 2008, Ita kuliah di Fakulas Hukum. Saat memasuki semestar lima dia aktif di kegiatan kemahasiswaan. Terkadang pulang malam bersama temannya. Waktu itu, sehabis Magrib ada temannya yang telpon memberitahukan bahwa salah satu mata kuliah, jamnya dimajukan pagi. Ada tugas kuliah yang harus di serahkan saat kuliah, jadi Ita pamit mencari bahan laporan tugas di Warnet di kota. Pamitnya pulang jam sembilan malam, tapi ternyata? Sampai pukul sepuluh malam, tidak ada kabar. Dihubungi melalui telponnya tidak diangkat.  Teman-temannya juga tidak ada yang tahu. Ketika disusul ke kota dan mendatangi satu persatu warnet yang buka 24 jam, Ita tidak diketemukan. Pagi subuh Bapak lapor ke aparat Kepolisian, sampai siang hari tidak ditemukan keberadaanya.
Sore hari, seorang pencari rumput yang tengah melewati jembatan melaporkan menemukan mayat disela bebatuan besar. Di atasnya banyak sekali capung-capung gunung beterbangan. Bapak dan Ibu mendengar itu semua langsung tidak ingat apa-apa lagi, pingsan.”
“sudahlah Pak…sudah jangan diteruskan…” pintaku, melihat raut kesedihan yang sangat dalam diwajahnya.
“Oh, ya… Maaf yaa nak. Nak Ita sering bertanya tentang kamu sebelum musibah pada Bapak, dan setelah satu tahun selesai KKN ada beberapa temanmu datang silahturahim ke rumah, nak Ita juga menanyakan pada mereka kabarmu….nak?” sambil menepuk bahuku.
Cerita terhenti sesaat memasuki makam. Terlihat disitu batu nisan masih baru dan diatasnya betebaran aneka bunga dan ada boneka perempuan dan laki, simbol yang meninggal gadis dewasa.
Kutermenung mengirim doa. Kubuka hpku, kucari bacaan Yaa Siin,  kuputar pelan dan ku ikuti dengan khusyu. Selesai, kuambil dalam saku, tulisannya kubaca pelan. Tiada terasa lelehan air mata semakin deras. Ada rasa sesal di dalam hati yang paling dalam. Ternyata selama ini Ita menunggu aku datang. Ah…bodohnya, aku tidak bisa membaca ‘rasa’ disetiap tatapannya, akan kasih sayang yang telah terpendam. Kau berjuang seorang diri berjihad memperjuangan harga diri dari kebiadaban tiga manusia bernafsu bejad. Dalam kesucian diri kau kembali pada pangkuan Illahi.
Saat aku pamit pulang, dengan wajah yang tegar Pak Kades berkata “Bapak bangga dengan nak Ita meninggal karena mempertahankan kesucian dan harga diri, nak Ita telah berjihad melawan walau nyawa taruhannya…” sambil menepuk-nepuk pundakku, aku hanya menganggukan kepala, tak terasa air mataku menetes kembali.
.
Penutup, cuplikan berkas kronologi kejadian
Pelaku kejahatan tiga orang, salah satunya orang sekampung anak salah satu tokoh masyarakat yang disegani di desa tersebut yang  pernah ditolak cintanya. Satu orang teman kuliahnya dan satu orang lagi anak preman tetangga desa. Mereka diam-diam menaruh hati. Motifnya ingin merusak masa depan Ita. Hasil outopsi, masih gadis ada bekas pukulan dari pelaku dan luka dikepala bekas benturan batu sungai. Lokasi kejadian duapuluh meter sebelum jembatan.
.
Korban ternyata sudah dikuntit sejak keluar rumah, disaat di warnet korban melihat salah pelaku dan mengabarkan via sms ke salah teman kuliahnya. Dari sini pihak aparat melacak keberadaan si pelaku. Berdasarkan pengakuan pelaku, korban disuruh berhenti sebelum memasuki jembatan. Waktu itu kurang lebih pukul sembilan malam, kawasan itu sepi sekali dan  jarang terlewati kendaraan. Korban yang mengenal mereka,  menurut tanpamenduga mereka akan berbuat jahat. Ternyata korban diseret ke dalam semak-semak. Korban melawan dan bisa lepas, lalu lari ke samping jembatan. Korban terpeleset dan jatuh menghantam batuan sungai yang kedalamannya hampir enam meter. Ia meninggal ditempat.
Gagal memperkosa akhirnya pelaku membawa kabur motor dan Hp. Dalam waktu dua kali duapuluh empat jam pelaku berhasil tertangkap tengah mabuk-mabukan di  sebuah discoutiq. Salah satu pelaku terpaksa ditembak kakinya di dekat caffe dibawah pohon besar, karena berusaha melarikan diri. Satu pelaku dihukum delapan belas tahun, yang dua orang dua puluh tahun.
Purwokerto, September 2011.
-
Ilustrasi gambar dari SINI

Contoh Lagu

Lagu Ungu Cinta Dalam Hati
mungkin ini memang jalan takdirku
mengagumi tanpa di cintai
tak mengapa bagiku asal kau pun bahagia
dengan hidupmu, dengan hidupmu

telah lama kupendam perasaan itu
menunggu hatimu menyambut diriku
tak mengapa bagiku cintaimu pun adalah
bahagia untukku, bahagia untukku

reff:
ku ingin kau tahu diriku di sini menanti dirimu
meski ku tunggu hingga ujung waktuku
dan berharap rasa ini kan abadi untuk selamanya
dan ijinkan aku memeluk dirimu kali ini saja
tuk ucapkan selamat tinggal untuk selamanya
dan biarkan rasa ini bahagia untuk sekejab saja

repeat reff






Sumber :
http://kumpulanfiksi.wordpress.com/2011/09/15/cinta-kasih-terpendam-cerpen-singgih-swasono/
http://liriklaguindonesia.net/ungu-cinta-dalam-hati.htm#ixzz1e1Bk8QTG

PUISI YANG BERKAITAN CINTA KASIH

Perasaan Jatuh Cinta
                                                
Apa arti rasa ini?
Bergejolak terus menerus
tanpa henti...
Rasa yang aku tidak tahu
Datang dari mana asalnya

     Aku bertanya sekali lagi
     Apa arti rasa ini?
     Rasa yang selalu membayangkan
     dirinya tanpa henti

Selalu................
Aku selalu membayangkannya
Rasa ini lah yang menyiksaku
Dan lagi-lagi........
Aku membayangkannya

     Waktu demi waktu
     Aku selalu melihatnya...
     Memikirkannya...
     Sempat aku mendengar suaranya...
     Dan ku tatap wajahnya

Selalu...
Aku selalu merindukan dirinya
Selalu ada...
Hanya dia yang ada didalam hatiku.............
 

Thursday, November 10, 2011

MANUSIA DAN CINTA KASIH

1. Pengertian Cinta Kasih, Kasih Sayang, Kemesraan, dan Belas Kasihan


Cinta kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka atau rasa sayang. Sedangkan kata kasih merupakan perasaan sayang atau cinta yang menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti keduanya hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka atau sayang kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih diartikan lebih secara nyata atau perwujudan dari cinta itu sendiri. Dengan kata lain cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
 
Kasih sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta yaitu perasaan sayang, perasaan cinta, atau perasaan suka kepada seseorang.
Kasih sayang merupakan pertumbuhan dari cinta. Percintaan antara pria dan wanita yang diakhiri dengan pernikahan, maka saat berumah tangga maka mereka bukanlah lagi bercinta akan tetapi sudah bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang.
Dalam kasih sayang, masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. 

Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga.
Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.

KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
Ada pula, Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
• Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
• Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
• Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.
Belas Kasihan
Belas kasih (composian)adalah kebajikan -satu di mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian .
Ada aspek belas kasih yang menganggap dimensi kuantitatif, seperti individu belas kasih yang sering diberi milik  kedalaman,kekuatan atau gairah . Lebih kuat dari empati , merasakan umumnya menimbulkan aktif keinginan untuk meringankan penderitaan orang lain.. Hal ini sering, meskipun tidak pasti, komponen kunci dalam apa yang memanifestasikan dalam konteks sosial .Dalam etika istilah, berbagai ungkapan bawah usia yang disebut Golden Rule mewujudkan oleh implikasi prinsip kasih sayang: untuk orang lain apa yang Anda ingin mereka lakukan untuk Anda


2. Macam - Macam Cinta Menurut Ajaran Agama

Definisi Cinta
Untuk mendefinisikan cinta sangatlah sulit, karena tidak bisa dijangkau dengan kalimat dan sulit diraba dengan kata-kata. Ibnul Qayyim mengatakan: “Cinta tidak bisa didefinisikan dengan jelas, bahkan bila didefinisikan tidak menghasilkan (sesuatu) melainkan menambah kabur dan tidak jelas, (berarti) definisinya adalah adanya cinta itu sendiri.” (Madarijus Salikin, 3/9)
Hakikat Cinta
Cinta adalah sebuah amalan hati yang akan terwujud dalam (amalan) lahiriah. Apabila cinta tersebut sesuai dengan apa yang diridhai Allah, maka ia akan menjadi ibadah. Dan sebaliknya, jika tidak sesuai dengan ridha-Nya maka akan menjadi perbuatan maksiat. Berarti jelas bahwa cinta adalah ibadah hati yang bila keliru menempatkannya akan menjatuhkan kita ke dalam sesuatu yang dimurkai Allah yaitu kesyirikan.
Cinta kepada Allah
Cinta yang dibangun karena Allah akan menghasilkan kebaikan yang sangat banyak dan berharga. Ibnul Qayyim dalam Madarijus Salikin (3/22) berkata: ”Sebagian salaf mengatakan bahwa suatu kaum telah mengaku cinta kepada Allah lalu Allah menurunkan ayat ujian kepada mereka:
“Katakanlah: jika kalian cinta kepada Allah maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintai kalian.” (Ali ‘Imran: 31)
Mereka (sebagian salaf) berkata: “(firman Allah) ‘Niscaya Allah akan mencintai kalian’, ini adalah isyarat tentang bukti kecintaan tersebut dan buah serta faidahnya. Bukti dan tanda (cinta kepada Allah) adalah , faidah dan buahnya adalah kecintaan Allahrmengikuti Rasulullahmaka kecintaanrkepada kalian. Jika kalian tidak mengikuti RasulullahAllah kepada kalian tidak akan terwujud dan akan hilang.”
Bila demikian keadaannya, maka mendasarkan cinta kepada orang lain karena-Nya tentu akan mendapatkan kemuliaan dan nilai di sisi Allah.bersabda dalam hadits yang diriwayatkan dari Anas binrRasulullah:zMalik
“Tiga hal yang barangsiapa ketiganya ada pada dirinya, niscaya dia akan mendapatkan manisnya iman. Hendaklah Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada selain keduanya, dan hendaklah dia mencintai seseorang dan tidaklah dia mencintainya melainkan karena Allah, dan hendaklah dia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah selamatkan dia dari kekufuran itu sebagaimana dia benci untuk dilemparkan ke dalam neraka.” (HR. Al-Bukhari no. 16 dan Muslim no. 43)
Ibnul Qayyim mengatakan bahwa di antara sebab-sebab adanya cinta (kepada Allah) ada sepuluh perkara:
Pertama, membaca Al Qur’an, menggali, dan memahami makna-maknanya serta apa yang dimaukannya.
Kedua, mendekatkan diri kepada Allah dengan amalan-amalan sunnah setelah amalan wajib.
Ketiga, terus-menerus berdzikir dalam setiap keadaan.
Keempat, mengutamakan kecintaan Allah di atas kecintaanmu ketika bergejolaknya nafsu.
Kelima, hati yang selalu menggali nama-nama dan sifat-sifat Allah, menyaksikan dan mengetahuinya.
Keenam, menyaksikan kebaikan-kebaikan Allah dan segala nikmat-Nya.
.IKetujuh, tunduknya hati di hadapan Allah
Kedelapan, berkhalwat (menyendiri dalam bermunajat) bersama-Nya ketika Allah turun (ke langit dunia).
Kesembilan, duduk bersama orang-orang yang memiliki sifat cinta dan jujur.
. (Madarijus Salikin, 3/18, dengan ringkas)IKesepuluh, menjauhkan segala sebab-sebab yang akan menghalangi hati dari Allah
Cinta adalah Ibadah
Sebagaimana telah lewat, cinta merupakan salah satu dari ibadah hati yang memiliki kedudukan tinggi dalam agama sebagaimana ibadah-ibadahberfirman:Iyang lain. Allah
“Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu.” (Al-Hujurat: 7)
“Dan orang-orang yang beriman lebih cinta kepada Allah.” (Al-Baqarah: 165)
“Maka Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya.” (Al-Maidah: 54)
adalah hadits Anas yang telahrAdapun dalil dari hadits Rasulullahdisebut di atas yang dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim: “Hendaklah Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai daripada selain keduanya.”
Macam-macam cinta
Di antara para ulama ada yang membagi cinta menjadi dua bagian dan ada yang membaginya menjadi empat. Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdulwahhab Al-Yamani dalam kitab Al-Qaulul Mufid fi Adillatit Tauhid (hal. 114) menyatakan bahwa cinta ada empat macam:
Pertama, cinta ibadah.
Yaitu mencintai Allah dan apa-apa yang dicintai-Nya, dengan dalil ayat dan hadits di atas.
Kedua, cinta syirik.
berfirman:IYaitu mencintai Allah dan juga selain-Nya. Allah
“Dan di antara manusia ada yang menjadikan selain Allah sebagai tandingan-tandingan (bagi Allah), mereka mencintai tandingan-tandingan tersebut seperti cinta mereka kepada Allah.” (Al-Baqarah: 165)
Ketiga, cinta maksiat.
Yaitu cinta yang akan menyebabkan seseorang melaksanakan apa yang diharamkan Allah dan meninggalkan apa-apa yang diperintahkan-Nya. Allah berfirman:I
“Dan kalian mencintai harta benda dengan kecintaan yang sangat.” (Al-Fajr: 20)
Keempat, cinta tabiat.
Seperti cinta kepada anak, keluarga, diri, harta dan perkara lain yang Idibolehkan. Namun tetap cinta ini sebatas cinta tabiat. Allahberfirman:
“Ketika mereka (saudara-saudara Yusuf ‘alaihis salam) berkata: ‘Yusuf dan adiknya lebih dicintai oleh bapak kita daripada kita.” (Yusuf:
Jika cinta tabiat ini menyebabkan kita tersibukkan dan lalai dari ketaatan kepada Allah sehingga meninggalkan kewajiban-kewajiban, maka berubahlah menjadi cinta maksiat. Bila cinta tabiat ini menyebabkan kita lebih cinta kepada benda-benda tersebut sehingga sama seperti cinta kita kepada Allah atau bahkan lebih, maka cinta tabiat ini berubah menjadi cinta syirik.
Buah cinta
mengatakan: “Ketahuilah bahwa yangtSyaikhul Islam Ibnu Taimiyyahmenggerakkan hati menuju Allah ada tiga perkara: cinta, takut, dan harapan. Dan yang paling kuat adalah cinta, dan cinta itu sendiri merupakan tujuan karena akan didapatkan di dunia dan di akhirat.” (Majmu’ Fatawa, 1/95)
menyatakan: “Dasar tauhid dan ruhnyatAsy-Syaikh ‘Abdurrahman As-Sa’diadalah keikhlasan dalam mewujudkan cinta kepada Allah. Cinta merupakan landasan penyembahan dan peribadatan kepada-Nya, bahkan cinta itu merupakan hakikat ibadah. Tidak akan sempurna tauhid kecuali bila kecintaan seorang hamba kepada Rabbnya juga sempurna.” (Al-Qaulus Sadid, hal. 110)
Bila kita ditanya bagaimana hukumnya cinta kepada selain Allah? Maka kita tidak boleh mengatakan haram dengan spontan atau mengatakan boleh secara global, akan tetapi jawabannya perlu dirinci.
Pertama, bila dia mencintai selain Allah lebih besar atau sama dengan cintanya kepada Allah maka ini adalah cinta syirik, hukumnya jelas haram.
Kedua, bila dengan cinta kepada selain Allah menyebabkan kita terjatuh dalam maksiat maka cinta ini adalah cinta maksiat, hukumnya haram.
Ketiga, bila merupakan cinta tabiat maka yang seperti ini diperbolehkan.
?Wallahu a’lam.


Sumber:
http://wahyuadipurnomo.ngeblogs.com/2011/10/30/tugas-ibd-2-2/
http://tifany-tifa.blogspot.com/2010/10/pengertian-belas-kasih.html
http://binkq27.blogspot.com/2011/04/pengertian-cinta-kasih-kasih-sayang.html

KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN

a. Pengertian Prosa dan Puisi

Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.

Prosa Lama
Prosa lama mempunyai bentuk-bentuk sebagai berikut:
1) Hikayat, bentuk sastra lama yang berisi cerita kehidupan para dewa, peri, pangeran atau putri kerajaan, serta raja-raja yang mempunyai kehidupan luar biasa dan gaib.
2) Sejarah atau tiambo, salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu peristiwa sejarah yang pernah terjadi.
3) Dongeng. bentuk sastra lama yang bercerita tentang sesuatu kejadian yang luar biasa dan penuh khavalan, tentang dewa-dewa, peri-peri, putri-putri cantik, dan sebagainya. Fungsi dongeng haruslah sebagai penghibur. Oleh karena itu, dongeng disebut juga cerita pelipur lara.
Prosa baru adalah karangan prosa yang timbul setelah mendapat pengaruh sastra atau budaya Barat. Bentuk-bentuk prosa baru adalah sebagai berikut:
1. Roman, adalah bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka dukanya. Dalam roman, pelaku utamanya sering diceritakan mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Roman mengungkap adat atau aspek kehidupan suatu masyarakat secara mendetail dan menyeluruh, alur bercabang-cabang, banyak digresi (pelanturan). Roman terbentuk dari pengembangan atas seluruh segi kehidupan pelaku dalam cerita tersebut.
Berdasarkan kandungan isinya, roman dibedakan atas beberapa macam, antara lain sebagai berikut:
Roman transendensi, yang di dalamnya terselip maksud tertentu, atau yang mengandung pandangan hidup yang dapat dipetik oleh pembaca untuk kebaikan. Contoh: Layar Terkembang oleh Sutan Takdir Alisyahbana, Salah Asuhan oleh Abdul Muis, Darah Muda oleh Adinegoro.
Roman sosial, memberikan gambaran tentang keadaan masyarakat. Biasanya yang dilukiskan mengenai keburukan-keburukan masyarakat yang bersangkutan. Contoh: Sengsara Membawa Nikmat oleh Tulis St. Sati, Neraka Dunia oleh Adinegoro.
Roman sejarah, yaitu roman yang isinya dijalin berdasarkan fakta historis, peristiwa-peristiwa sejarah, atau kehidupan seorang tokoh dalam sejarah. Contoh: Hulubalang Raja oleh Nur St. Iskandar, Tambera oleh Utuy Tatang Sontani, Surapati oleh Abdul Muis.
Roman psikologis, yaitu roman yang lebih menekankan gambaran kejiwaan yang mendasari segala tindak dan perilaku tokoh utamanya. Contoh: Atheis oleh Achdiat Kartamiharja, Katak Hendak Menjadi Lembu oleh Nur St. Iskandar, Belenggu oleh Armijn Pane.
Roman detektif, yang isinya berkaitan dengan kriminalitas. Dalam roman ini yang sering menjadi pelaku utamanya seorang agen polisi yang tugasnya membongkar berbagai kasus kejahatan. Contoh: Mencari Pencuri Anak Perawan oleh Suman HS, Percobaan Seria oleh Suman HS, Kasih Tak Terlerai oleh Suman HS.
2. Novel, berasal dari Italia yaitu novella ‘berita’. Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung konflik. Konflik atau pergulatan jiwa tersebut mengakibatkan perobahan nasib pelaku. lika roman condong pada idealisme, novel pada realisme. Biasanya novel lebih pendek daripada roman dan lebih panjang dari cerpen. Contoh: Ave Maria oleh Idrus, Keluarga Gerilya oleh Pramoedya Ananta Toer, Perburuan oleh Pramoedya Ananta Toer, Ziarah oleh Iwan Simatupang, Surabaya oleh Idrus.
3. Cerpen, adalah bentuk prosa baru yang menceritakam sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, akan telapi hat itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya. Contoh: Radio Masyarakat oleh Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman Duduk oleh Moh. Kosim, Wajah yang Bembah oleh Trisno Sumarjo, Robohnya Surau Kami oleh A.A. Navis.
4. Riwayat (biografi), adalah suatu karangan prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Contoh: Soeharto Anak Desa, Prof. Dr. B.I Habibie, Ki Hajar Dewantara.
5. Kritik, adalah karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yang sifatnya objektif dan menghakimi.
6. Resensi, adalah pembicaraan / pertimbangan / ulasan suatu karya (buku, film, drama, dll.). Isinya bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari ebrbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog, dll, sering juga disertai dengan penilaian dan saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau dinikmati.
7. Esai, adalah ulasan / kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun komentar tentang budaya, seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film, dll. menurut selera pribadi penulis sehingga bersifat sangat subjektif atau sangat pribadi.

Puisi ( dari bahasa Yunani kuno: ( poiéo/poió ) = I create ) adalah seni tertulis dimana bahasa  digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya. Penekanan pada segi estetik suatu bahasa dan penggunaan sengaja pengulangan, meter dan rima adalah yang membedakan puisi dari  prosa.Namun perbedaan ini masih diperdebatkan. Beberapa ahli modern memiliki pendekatan dengan mendefinisikan pusi tidak sebagai jenis literatur tapi sebagi perwujudan imajinasi manusia, yang menjadi sumber segala kreatifitas.
Baris-baris pada puisi dapat berbentuk apa saja ( melingkar, zigzag, dll ). Hal tersebut merupakan salah satu cara penulis untuk menunjukan pemikirannya. Puisi terkadang juga hanya berisi satu kata / suku kata yang terus diulang-ulang. Bagi pembaca hal tersebut mungkin membuat puisi tersebut menjadi tidak dimengerti. Tapi penulis selalu memiliki alasan untuk segala ' kenehan ' yang diciptakannya. Tak ada yang membatasi keinginan penulis dalam menciptakan sebuah puisi. Ada beberapa perbedaan antara puisi lama dan puisi baru.
Namun beberapa kasus mengenai puisi modern atau puisi cyber belakngan ini makin memprihatinkan jika ditilik dari pokok dan kaidah puisi itu sendiri yaitu ' pemadatan kata'. kebanyakan penyair aktif sekarang baik pemula ataupun bukan lebih mementingkan gaya bahasa dan bukan pada pokok puisi tersebut. mereka enggan atau tak mau untuk melihat kaidah awal puisi tersebut.
Maacam-macam puisi berdasarkan menurut zamannya puisi dibedakan menjadi puisi lama, puisi baru, dan puisi modern.
   1. Puisi Lama
yaitu puisi yang yang sangat terkait oleh ketentuan banyaknya baris dalam satu bait, persajakan, dan irama. Macam-macam puisi lama
a. Mantra.
b. Pantun  dibedakan menurut isinya yaitu : - pantun anak-anak                   - pantun orang muda
                                                                               - pantun nasihat                         - pantun jenaka
                                                                                                                - pantun teka-teki
c. Karmina atau pantun kilat.
d. Talibun
e. Syair
f. Gurindam

   2. Puisi Baru
yaitu puisi yang muncul pada Angkatan Pujangga Baru, karena pengaruh kesustraan Barat. Puisi baru ialah puisi yang lebih bebas dalam dalam menggunakan irama ( persajakan ), lebih bebas dalam memilih kata, pernadingan-perbandingan dan irama. Bentuk puisi baru  berdasarkan jumlah barisnya :
a. Distikon ( pusi yang setiap batasnya terdiri 2 baris )
b. Terzina ( puisi yang setiap batasnya terdiri 3 baris )
c. Kuatrain ( puisi yang setiap batasnya terdiri 4 baris )
d. Quint ( puisi yang setiap baitnya terdiri 5 baris )
e. Sextet ( puisi yang setiap baitnya terdiri 6 baris )
f. Septima ( puisi yang setiap baitnya terdiri 7 baris )
g. Oktaf/stansa ( puisi yang setiap baitnya terdiri 8 baris )
h. Soneta ( puisi 14 baris yang dibagi menjadi 2 kuatrain dan 2 tersina )
i. Puisi Bebas ( puisi yang tidak terikat oleh jumlah baris dan irama )
j. Puisi Kotemporer ( Puisi yang menyimpang dari aturan penulisan puisi )
Puisi berdasarkan isinya terbagi atas :
a. Balada
b. Elegi
c. Ode
d. Satire
e. Himne
f. Epigram
g. Romansa

    3. Puisi Modern
Puisi modern atau puisi bebas muncul pada angkatan 45, dipelopori oleh Chairil Anwar. Puisi modern atau puisi bebas tidak mengutamakan bentuk atau banyak baris dalam satu bait dan irama, ( persajakan ), tetapi lebih mengutamakan isi puisi.

b. Jenis - Jenis Prosa
  •    Prosa deskripsi adalah karangan yang isinya menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seolah – oleh melihat sendiri objek yang digambarkan itu. Prosa Narasi
  • Prosa narasi adalah karangan yang isinya menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dengan tujuan agar pembaca seolah – olah mengalami kejadian yang diceritakan itu. Prosa Eksposisi
  • Prosa eksposisi adalah karangan yang memaparkan sejumlah pengetahuan atau informasi dengan sejelas – jelasnya.

  • Prosa argumentasi adalah karangan yang berisi idea tau gagasan yang dilengkapi data – data kesaksian bertujuan mempengaruhi pembaca untuk menyatakan persetujuannya. Prosa Persuasi
  • Prosa persuasi adalah karangan yang disampaikan dengan cara – cara tertentu, bersingfat ringkas, menarik pembaca, hingga pembaca terhanyut oleh siratan ininya.
c. Contoh Prosa dan Puisi
  1.  Contoh prosa lama

Contoh Dongeng
Pogi yang Malang
Pogi adalah pemuda yang malas. Kerjanya hanya makan, tidur, dan bermain-main. Ayah dan ibunya tidak melarang sebab mereka adalah keluarga kaya. Apa saja kemauan Pogi selalu dituruti.
Suatu pagi, Pogi pergi bermain ke hutan. Di tengah perjalanan ia bertemu dengan seorang pengembara yang membawa lima karung yang berat.
”Hai, pemuda ! Maukah kau menolongku membawa karung ini ke kota ? ”tanya  pengembara itu.
Pogi pura-pura tidak mendengar. Ia tetap berjalan perlahan sambil mengamati tumbuhan.
”Nak, aku akan memberimu salah satu dari kantong ini. Silahkan pilih!”
Pogi masih pura-pura tidak mendengar. Huh! Tadi minta tolong sekarang malah mau memberi karung. Paling-paling isinya Cuma sampah, bati Pogi.
” Anak muda, karungku yang bertali merah ini berisi ramuan obat segala penyakit, sedangkan yang bertali biru berisi bibit padi segala musim. Atau kamu mau karung dengan tali berwarna putih? Ini berisi kain sutera pilihan, yang bertali hijau berisi aneka macam penyedap masakan, dan yang berwarna kuning berisi emas permata. Nah, pilihlah salah satu!”
”Ah, baiklah.”kata Pogi semangat. ”Aku pilihyang berwarna kuning aja.”
”Apakah kamu yakin karung ini membawa keberuntungn bagimu?”
”Sangat yakin. Sudahlah, cepat berikan. Aku tidak sabar membawanya pulang .”omel Pogi .
Pengembara itu menyerahkan karung yng bertali kuning. Pogi langsung membawa karung itu pergi tanpa berterima kasih. Setelah agak jauh, dibukanya karung itu. Ah, betapa gembiranyaPogi saat melihat banyak emas di dalamnya. Pogi lalu melanjutkan perjalanan pulang.
Tiba-tiba...
”Pokoknya kalau bertemu orang kaya, kita rampok saja.” kata salah satu orang.
Pogi yang mendengar suara itu, cepat-cepat bersembunyi. Setelah kedua orang itu berlalu, Pogi segera keluar dari persembunyiannya. Ia meneruskan dengan tergesa-gesa dan takut. Sampailah Pogi di tepi sungai. Di tempat penyeberangan itu tampak sepi. Hanya ada tiga penarik perahu.
”Sepi sekali hari ini.”ujar yang bertubuh paling kecil.
”Benar tidak seperti bisanya.” jawab yang berambut keriting.
”Bagaimana kalau kita rampok saja orang yang menyeberang dengan perahu kita ini ?” tanya yang bertubuh kekar.
Ketiga penarik perahu tertawa terbahak-bahak. Mendengar hal itu Pogi semakin ketakutan. Diambilnya jalan pintas. Pogi berenang menuju ke seberang sungai. Sesampainya di tengah sungai, seekor buaya menuju ke arahnya.
Tanpa ragu-ragu, Pogi memukul moncong buaya itu dengan karung yang dipanggulnya. Buaya itu malah membuka moncongnya. Pogi tak banyak berpikir. Dilemparnya karung berisi emas itu ke arah buaya. Lemparan tepat sekali. Buaya itu kesulitan mengunyah karung. Pogi merasa musuhnya lengah. Ia berenang ke tepian secepatnya.
Sejak kejadian itu, Pogi menjadi sadar., ternyata emas tidak mendatangkan keberuntungan baginya. Justru mendatangkan bahaya. Sejak itu Pogi menjadi rajin dan bijaksana.
                              
                            Sumber : Aku Cinta Bahasa Indonesia  kelas IV , Tiga Serangkai

     
     2. Contoh prosa baru

Resensi Novel Layar Terkembang

Resensi Novel Layar Terkembang Judul : Layar Terkembang
Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana (STA)
Penerbit : Balai Pustaka
Tahun Terbit : 2000 (PS: Pertamakali terbit pada tahun 1936)
Tebal : 166 halaman
Novel Layar Terkembang karya Sutan Takdir Alisjahbana adalah novel roman lama yang menjadi saksi sejarah dan perkembangan Bahasa Indonesia, sekaligus jejak pemikiran modern Indonesia.

Novel ini mengisahkan perjuangan wanita Indonesia dalam mencapai cita-citanya. Roman ini termasuk novel modern disaat sebagian besar masyarakat Indonesia masih dalam pemikiran lama (1936). Novel ini banyak memperkenalkan masalah wanita Indonesia dengan benturan-benturan budaya baru, menuju pemikiran modern. Hak-hak wanita, yang banyak disusung oleh budaya modern dengan kesadaran gender, banyak diungkapkan dalam novel ini dan menjadi sisi perjuangannya seperti berwawasan luas dan mandiri. Didalamnya juga banyak memperkenalkan masalah-masalah baru tentang benturan kebudayaan antara barat dan timur serta masalah agama.
Deskripsi berikut, setidaknya dapat menggambarkan suasana dalam Novel Layar Terkembang karya Sutan Takdir Alisjahbana.
Kisah bermulai dari sosok kakak beradik yang berpengarai berbeda, Tuti dan Maria. Tuti seorang kakak yang selalu serius dan aktif dalam berbagai kegiatan wanita. Ia bahkan aktif dalam memberikan orasi-orasi tentang persamaan hak kaum wanita. Pada saat itu, semangat kaum wanita sedang bergelora sehingga mereka mulai menuntut persamaan dengan kaum pria. Sedangkan Maria adalah adik yang lincah dan periang sehingga semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya. Di tengah-tengah dua dara jelita ini, muncullah Yusuf, seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi. Sejak pertemuannya yang pertama di gedung akuarium Pasar Ikan, antara Maria dan Yusuf timbul kontak batin sehingga mereka menjadi sepasang kekasih.
Sementara itu, Tuti yang melihat hubungan cinta kasih adiknya sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo, seorang pemuda terpelajar yang baik hati dan berbudi luhur.. Namun, karena pemuda itu bukanlah idamannya, ia menolak cintanya. Sejak itu hari-harinya semakin disibukkan dengan kegiatan organisasi dan melakukan kegemarannya membaca buku sehingga ia sedikit melupakan angan-angannya tentang seorang kekasih.
Setelah melalui tahap-tahap perkenalan, pertemuan dengan keluarga, dan kunjungan oleh Yusuf, diadakanlah ikatan pertunangan antara Maria dan Yusuf. Tetapi sayang, ketika menjelang hari pernikahan, Maria jatuh sakit. Penyakitnya parah, malaria dan TBC, sehingga harus dirawat di Sanatorium Pacet. Tidak lama kemudian, Maria menghembuskan nafasnya yang terakhir. Sebelum ajal datang, Maria berpesan agar Tuti, kakaknya bersedia menerima Yusuf. Tuti tidak menolak dan dimulailah pertunangan antara Tuti dan Yusuf. Akhirnya tak lama kemudian keduanya menikah dan hidup selamanya.
Secara keseluruhan isi cerita ini sangatlah bagus. Alur yang ditulis sudah runtut dimulai dari pengenalan, klimaks, antiklimaks, hingga penyelesaian yang sangat dramatis. Novel ini bisa membawa para pembaca seolah-olah menjadi audiens dalam sebuah drama percintaan yang mengharukan. Kisah ini mengingatkan kita bahwa setiap insan pasti akan mempunyai pasangan hidup jika Sang Penguasa telah menakdirkannya yang mana ia akan menjadi pendamping hidup kita dikala kita suka maupun duka.
Sayangnya novel yang pertama kalinya terbit di tahun 1936 ini sepertinya kurang diminati para remaja. Padahal temanya pun tak jauh dari realita kehidupan kita. Tatanan bahasa yang dipakai adalah Melayu sehingga kurang bisa dipahami para pembaca. Tatanan kalimatnya tidak efektif sehingga muncul berbagai kalimat ambigu yang menimbulkan missunderstanding pembacanya. Pemakaian bahasa yang tidak komunikatif dalam dialog antar tokoh, kurang menggugah para pembaca untuk melanjutkan ceritanya hingga akhir.

     3. Contoh puisi

PERANG DAN KEBENARAN

Perang dan Kebenaran
angin memecah dua paru-paruku
pedang amarahmu menancap di jantungku
dan peperangan dari tatapan mata kalian
menyobek-nyobek nadiku

langkahku di antara perang dua kekuatan yang dicipta Tuhan
aku hanyalah penonton gila
tentang perebutan kuasa

surya
sinarnya menyempitkan pandangku tentang keduanya
angin
mengikat tulang dan memeras darahku hingga tak bersisa
mendung
merabunkan mata jiwaku dalam peluk senja

kepak merpati
kurindu
langit biru
harapanku
dan malam itu
membawa kebenaran dari Tuhan

kebenaran mana yang diusung manusia?
mereka saling mengada dan meniadakan!

bisik abadi
adalah kebenaran
di jiwa
dan Tuhan pengirimnya


Referensi :
http://www.cindycomputer.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1013:kumpulan-puisi-modern--perang-dan-kebenaran&catid=25:top-puisi&Itemid=198
http://kafeilmu.com/2010/10/resensi-novel-layar-terkembang.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Prosa
http://karismawuri.multiply.com/journal/item/5